Jumat, 15 Juni 2012

Sutarmidji Minta PLN Lapor Dahlan - Penyakit Byarpet Kambuh Lagi

PONTIANAK--Sering terjadinya pemadam listrik membuat Wali Kota Pontianak Sutarmidji gerah. Dia berencana menyurati Gubernur dan DPRD Kalbar untuk menindaklanjutinya ke PLN. Karena menurutnya pemadaman yang terjadi di Kota Pontianak bukan wewenang PLN cabang, namun wilayah. “Paling bisa kita lewat gubernur atau dewan provinsi melalui surat. Dalam surat itu nanti meminta gubernur atau provinsi yang menindaklanjutinya ke PLN,” ungkap Sutarmidji, kemarin.




Jika ada masalah yang penanganannya lama seperti sekarang, Sutarmidji menyarankan agar PLN menyampaikannya ke pimpinan perusahaannya di pusat. Atau, kata dia, bila perlu langsung ke Menteri BUMN. Dirinya berharap PLN pusat atau Menteri BUMN memberikan solusi. “Saya yakin kalau disampaikan langsung ke Menteri BUMN, Pak Dahlan Iskan punya solusi yang cepat,” katanya.

Sutarmidji menyesalkan kondisi PLN di Kota Pontianak saat ini jauh lebih buruk dari sebelumnya, ketika perusahaan itu di pimpin Dahlan Iskan. Ketika dipimpin Dahlan, jarang terjadi byarpet, kalau pun ada kerusakan mesin penanganannya cepat. “Semenjak ditinggal Pak Dahlan mulai lagi penyakitnya PLN ini, lebih parah dari dulu,” ujarnya.

Managemen PLN saat ini pun dinilai Sutarmidji, tidak sebaik sebelumnya. Koordinasi dengan pemerintah daerah jarang dilakukan sehingga kepala daerah tidak mengetahui kondisi terkini listrik di daerahnya.

“Kalau yang dulu kita tahu kondisi listrik karena sering koordinasi. Managemen sekarang jarang,” tuturnya. Dengan kondisi listrik sekarang, Sutarmidji hanya mendapat info kalau ada mesin yang rusak. Namun dirinya bingung dengan adanya mesin baru yang beberapa waktu lalu difungsikan. Sutarmidji pun menanyakan bagaimana pembangunan pembangkit listrik di Parit Baru dan Singkawang.

“Yang saya dengar ada mesinnya rusak, padahal dulu kalau tidak salah ada yang baru mesin 14 megawatt. Yang dibangun di Parit Baru dan Singkawang itu bagaiman juga,” ucapnya.Sutarmidji bahkan menyarankan membeli listrik dari Malaysia kalau memang PLN di Kalbar tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat provinsi ini. “Kalau kondisinya begini terus beli saja listrik dari Malaysia,” tegasnya.(hen)

0 komentar:

Posting Komentar