Sabtu, 16 Juni 2012

Mengintip Aktivitas Dahlan Iskan dalam Setengah Hari

Jakarta - Sebagai seorang menteri BUMN, Dahlan Iskan memiliki jadwal yang sangat padat bahkan hari libur pun mantan Dirut PLN ini tetap bekerja. Misalnya hari ini saja, semenjak pagi hingga siang hari, Dahlan Iskan ‘melibas’ 3 lokasi berturut-turut.



Jadwal pertama hari ini, Dahlan memimpin rapat pimpinan (rapim) Kementerian BUMN pukul 7.00 pagi di Gedung Nindya Karya JL MT Haryono. Dahlan memang memiliki jadwal rutin dalam setiap Selasa berkeliling kantor-kantor BUMN untuk melakukan rapim.

Rapat di gedung Nindya Pukul 8.30 berakhir, kemudian detikFinance mendapat kesempatan ikut bersama menaiki mobil mantan Bos Jawa Pos ini, untuk meluncur ke gedung 165 di Kawasan Simatupang, Jakarta Selatan.

Disana menteri yang suka menggunakan sepatu kets ini menghadiri dua agenda sekaligus yaitu menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara dua perusahaan di bawah Kementerian BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk dengan PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari terkait pembiayaan proyek pembangunan 2 unit landing ship tank (LST) pesanan TNI AL.

Usai menghadiri dan menyaksikan nota kesepahaman, masih di gedung yang sama Dahlan melanjutkan acaranya ke pertemuan yang dihadiri oleh 200 relawan BUMN yang berasal dari mahasiswa se-Jabodetabek. Dahlan disana didaulat menjadi pembicara di depan 200 relawan muda. Disana Dahlan juga menyaksikan program yang telah dilakukan oleh para relawan BUMN yang merupakan bagian dari program BUMN peduli.

Usai menghadiri acara di wisma 165, Dahlan bersama rombongan meluncur ke acara pertemuan di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Disana Dahlan menjadi bintang tamu pada acara yang dibawakan oleh Andy F Noya. Pada acara tersebut Dahlan berbicara di depan puluhan pengusaha kreatif.

Ada beberapa pertanyaan yang muncul dari para peserta yang berasal dari pengusaha kreatif. Mereka mempertanyakan peran BUMN yang mendukung industri kreatif. Namun keinginan tersebut langsung ditolak oleh Dahlan, karena Industri kreatif menurutnya tidak sesuai di BUMN. Selain itu ada juga pertanyaan terkait masalah pemadaman listrik yang dikeluhkan salah seorang peserta.

“Kalau BUMN tidak cocok untuk usaha kreatif karena di BUMN penuh dengan keteraturan dan birokrasi sehingga tidak tepat untuk usaha kreatif,” ungkap Dahlan saat acara tersebut.

Akhirnya, pukul 12.30, acara di Kemang berakhir. Sebelum meninggalkan acara, Dahlan seperti biasanya Dahlan tidak pernah sepi dari permintaan untuk berfoto bersama. Setelah itu, Dahlan langsung masuk ke mobil untuk meluncur lagi ke sebuah acara di Depok untuk menghadiri acara lain.

0 komentar:

Posting Komentar