Sabtu, 16 Juni 2012

Agustus, Dahlan Iskan Naiki "Ferrari" Karya Bangsa Sendiri

Jakarta, (tvOne)

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, pada pertengahan Agustus 2012 dirinya siap menaiki mobil listrik sekelas Ferrari karya anak bangsa. "Dua bulan lagi, saya sudah bisa menaiki mobil listrik yang disain dan kelas mesinnya sama dengan Ferrari buatan Italia. Mobil ini akan saya pakai dan menjadikannya sebagai mobil dinas saya," kata Dahlan, usai mengikuti Rapat Pimpinan, di kantor Nindya Karya, di Jakarta, Selasa (5/6).



Menurut Dahlan, prototipe mobil listrik tersebut sedang dirampungkan dan ditargetkan selesai dalam dua bulan ke depan. "Harga per unit mobil listrik jenis Ferrari ini berkisar Rp1 miliar-Rp1,5 miliar, tentu ada kelasnya. Selain itu juga akan diproduksi mobil listrik jenis sedan kelas 1.500 cc dan jenis 1.300 cc mobil keluarga," kata Dahlan.

Meski demikian ia masih merahasiakan siapa figur yang memproduksi mobil listrik tersebut.
Ia hanya menjelaskan, bahwa proyek mobil listrik tersebut dibangun oleh lima orang anak bangsa yang dia sebut sebagai "Pendawa Putra Petir".

Diketahui Dahlan Iskan merupakan sosok yang sangat gencar untuk melahirkan industri mobil nasional. Dahlan pun mempertemukan kelima orang putra terbaik bangsa tersebut dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, di Istana Negara Jogjakarta, Yogyakarta pada 25 Mei 2012, saat membahas mobil nasional. "Prototipe mobil listrik tersebut sedang dibangun di empat lokasi, yaitu Serpong, Depok, Yogyakarta dan Madiun," ujar Dahlan.

Mantan Direktur Utama PT PLN ini menjelaskan, mobil listrik yang sedang dikerjakan tersebut tentu nantinya bisa merupakan embrio untuk dijadikan mobil nasional. "Kalau mobil konvensional (Indonesia) tentu sulit untuk menyalip para produsen mobil atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) yang sudah mapan. Namun dengan konsep mobil listrik saya rasa kita bisa berbuat lebih banyak dan menjadikannya sebagai tulang punggung produksi mobil nasional di dalam negeri," tegas Dahlan.

Namun Dahlan belum memberikan jawaban yang tegas jika mobil listrik yang prototipenya selesai dalam beberapa bulan ke depan itu dijadikan sebagai mobil nasional dan diproduksi secara massal. Menurutnya mobil listrik jenis Ferrari yang akan dinaikinya tersebut tidak mungkin seratus persen menggunakan komponen dalam negeri. "Boeing saja tidak bisa 100 persen. Cara berpikirnya adalah bahwa kandungan lokalnya mencapai prosentasi yang bisa disebut mobil nasional," ujarnya.

Dengan begitu , yang penting saat ini adalah bukan bisa atau tidak memproduksi mobil nasional, tapi apakah efisien atau tidak efisien."Jadi jangan punya pikiran sempit harus 100 persen bikinan dalam negeri. Kalau tidak efisien ya untuk apa," katanya. (Ant)

0 komentar:

Posting Komentar